Bagaimana Cara Menghilangkan Stres ketika sudah terlampau banyak hal telah kita selesaikan, banyak diantara kita pernah mengalami yang namanya stres, baik itu kita rasakan atau yang tidak kita rasakan, banyak sekali ciri-ciri orang stres, seperti tidak fokus, terasa capek berat, di ajak ngobrol tidak nyambung, sering lupa, ini bisa jadi akibat dari stres berkepanjangan , hati- hati nilai produktifitas seseorang bisa menurun drastis akibat stres ini, juga menurunya kesehantan dan daya tahan tubuh seseorang, lalu bagaimana Cara Menghilangkan Stres ini ?
Setiap orang yang punya banyak kesibukan pasti pernah diserang stres. Meskipun hal ini wajar, namun stres yang kita alami tetap harus diatasi agar tak membuat kita justru depresi, sakit, obesitas, dan bahkan menurut WomensHealth.gov, bisa memperburuk kondisi maag seseorang.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres ini. Anda bahkan tak perlu mengonsumsi obat-obatan atau menjalani terapi. Cukup lakukan beberapa langkah mudah dan murah ini:
1. Tertawakan berbagai hal
Jika merasa stres, jangan buru-buru berpikir bahwa menangis bisa jadi solusi untuk melepaskan ketegangan. Cobalah untuk mengatasi stres dengan tertawa. Sebuah studi yang dimuat dalam American Journal of Medical Sciences pada tahun 1989 mengungkapkan bahwa tertawa bisa menurunkan tekanan darah yang meningkat akibat hormon kortisol (hormon stres). The Mayo Clinic juga melaporkan bahwa tertawa bisa meningkatkan pelepasan hormon endorfin di otak, sehingga membuat otot-otot lebih rileks. Inilah yang menjadi kunci dalam meredakan stres.
2. Membaca
Saat stres, mungkin sebagian besar dari Anda memilih untuk menghindari buku bacaan karena dianggap bisa menambah beban pikiran. Padahal menurut survei yang dilakukan The Telegraph dan Galaxy Chocolate, hanya dengan enam menit membaca buku favorit Anda, stres justru bisa menurun. Hal ini disebabkan membaca buku membantu menurunkan dan menormalkan detak jantung, serta membuat otot lebih rileks. Menyeruput teh atau kopi, mendengarkan musik, dan jalan-jalan, dianggap juga bisa menurunkan tingkat stres seseorang.
3. Menghubungi orang terdekat
Tanpa disadari, menghubungi orangtua -khususnya ibu- bisa membuat perasaan lebih nyaman dan tenang. Saat hidup terpisah dengan ibu, lalu Anda merasa stres, cobalah untuk meneleponnya. Meskipun secara fisik ia tak ada di dekat Anda, namun mendengar suaranya bisa mengurangi tingkat stres Anda.
Sebuah artikel dalam majalah Scientific American pernah mengungkapkan, seorang remaja putri yang baru saja menghadapi berbagai tugas yang berat lantas menurun tingkat stresnya setelah menghubungi ibunya melalui telepon. Saat mengerjakan berbagai tugas, hormon kortisol akan meningkat. Namun ketika menelepon ibunya, terlihat gejala penurunan kortisol dan peningkatan oksitosin. Gejala ini tak terlihat ketika kita tidak menghubungi ibu kita. Hal ini berlaku sama pada remaja putri yang segera memeluk ibunya saat menghadapi masalah yang membuatnya stres.
4. Ngemil cokelat
Ini adalah cara menurunkan stres yang paling disukai. Sebuah penelitian melaporkan bahwa menyantap 1,4 ons cokelat murni dua minggu sekali bisa membantu menurunkan tingkat hormon kortisol.
5. Bergosip
Gosip mungkin punya pengaruh yang kurang baik dalam kehidupan bersosialisasi, tapi bisa memberi pengaruh yang baik dalam menghilangkan stres. Peneliti dari University of California, Berkeley, mengungkapkan, gosip terbukti bisa menurunkan stres.
"Menggosip meningkatkan kadar hormon positif seperti serotonin sehingga mengurangi stres dan kegelisahan," ujar psikolog Dr Colin Gill. Ketika bergosip, kita menunjukkan minat pada apa yang dikatakan orang lain, dan begitu pula sebaliknya. Ikatan ini membuat kita merasa lebih bahagia dan melepaskan senyawa kimia yang memberi rasa senang.
Powered By Crystal X
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres ini. Anda bahkan tak perlu mengonsumsi obat-obatan atau menjalani terapi. Cukup lakukan beberapa langkah mudah dan murah ini:
1. Tertawakan berbagai hal
Jika merasa stres, jangan buru-buru berpikir bahwa menangis bisa jadi solusi untuk melepaskan ketegangan. Cobalah untuk mengatasi stres dengan tertawa. Sebuah studi yang dimuat dalam American Journal of Medical Sciences pada tahun 1989 mengungkapkan bahwa tertawa bisa menurunkan tekanan darah yang meningkat akibat hormon kortisol (hormon stres). The Mayo Clinic juga melaporkan bahwa tertawa bisa meningkatkan pelepasan hormon endorfin di otak, sehingga membuat otot-otot lebih rileks. Inilah yang menjadi kunci dalam meredakan stres.
2. Membaca
Saat stres, mungkin sebagian besar dari Anda memilih untuk menghindari buku bacaan karena dianggap bisa menambah beban pikiran. Padahal menurut survei yang dilakukan The Telegraph dan Galaxy Chocolate, hanya dengan enam menit membaca buku favorit Anda, stres justru bisa menurun. Hal ini disebabkan membaca buku membantu menurunkan dan menormalkan detak jantung, serta membuat otot lebih rileks. Menyeruput teh atau kopi, mendengarkan musik, dan jalan-jalan, dianggap juga bisa menurunkan tingkat stres seseorang.
3. Menghubungi orang terdekat
Tanpa disadari, menghubungi orangtua -khususnya ibu- bisa membuat perasaan lebih nyaman dan tenang. Saat hidup terpisah dengan ibu, lalu Anda merasa stres, cobalah untuk meneleponnya. Meskipun secara fisik ia tak ada di dekat Anda, namun mendengar suaranya bisa mengurangi tingkat stres Anda.
Sebuah artikel dalam majalah Scientific American pernah mengungkapkan, seorang remaja putri yang baru saja menghadapi berbagai tugas yang berat lantas menurun tingkat stresnya setelah menghubungi ibunya melalui telepon. Saat mengerjakan berbagai tugas, hormon kortisol akan meningkat. Namun ketika menelepon ibunya, terlihat gejala penurunan kortisol dan peningkatan oksitosin. Gejala ini tak terlihat ketika kita tidak menghubungi ibu kita. Hal ini berlaku sama pada remaja putri yang segera memeluk ibunya saat menghadapi masalah yang membuatnya stres.
4. Ngemil cokelat
Ini adalah cara menurunkan stres yang paling disukai. Sebuah penelitian melaporkan bahwa menyantap 1,4 ons cokelat murni dua minggu sekali bisa membantu menurunkan tingkat hormon kortisol.
5. Bergosip
Gosip mungkin punya pengaruh yang kurang baik dalam kehidupan bersosialisasi, tapi bisa memberi pengaruh yang baik dalam menghilangkan stres. Peneliti dari University of California, Berkeley, mengungkapkan, gosip terbukti bisa menurunkan stres.
"Menggosip meningkatkan kadar hormon positif seperti serotonin sehingga mengurangi stres dan kegelisahan," ujar psikolog Dr Colin Gill. Ketika bergosip, kita menunjukkan minat pada apa yang dikatakan orang lain, dan begitu pula sebaliknya. Ikatan ini membuat kita merasa lebih bahagia dan melepaskan senyawa kimia yang memberi rasa senang.
Powered By Crystal X